Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup dan kehutanan meningkat dari tahun ke tahun. “Hal ini ditandai dengan banyaknya komunitas peduli lingkungan,” menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian LHK, Helmi Basalamah, pada pembukaan Program School of Eco Diplomacy, Selasa (4/09), di Jakarta.

Program school of eco diplomacy ini akan membekali generasi muda agar mampu berdiplomasi, baik kepada masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional tentang pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan. Karena hutan papua bukan hanya milik masyarakat papua, tetapi milik seluruh bangsa Indonesia, kata Bustar Maitar, ketua Yayasan econusa.
Kementerian LHK mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengelola lingkungan hidup dan kehutanan di Papua dan wilayah lain di Indonesia. Peserta eco diplomacy ini sebagian besar berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Melalui program ini harapannya generasi muda akan turut menjaga hutan dan alam. Anak muda mengambil peran untuk melestarikan hutan.
Jimmy Wanma, Akademisi dari Universitas Negeri Papua, mengatakan persoalan pengelolaan hutan di Papua adalah terbatasnya keterlibatan masyarakat. Eco Diplomacy ini menjadi penting dalam mengedukasi generasi muda sehingga akan mampu mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan hutan.