Jakarta – Pada tahun 2017 ini, KLHK akan menyerahkan penghargaan adiwiyata kepada 113 sekolah di Indonesia, setelah tahun sebelumnya telah diberikan kepada 140 adiwiyata mandiri. Penghargaan adiwiyata mandiri menurut rencana akan diserahkan oleh Presiden Joko Widodo pada puncak acara Hari Lingkungan Hidup pada tanggal 2 Agustus 2017 di Jakarta. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM), Helmi Basalamah (21/07/2017).
Program adiwiyata yang dilaksanakan sejak tahun 2006 ini, bertujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dengan program Adiwiyata, akan tercipta warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sebelumnya program ini diujicobakan pada 10 model sekolah adiwiyata khusus di pulau Jawa, kemudian tahun berikutnya mulai diberlakukan secara nasional di seluruh Indonesia.
Rincian 113 sekolah adiwiyata nasional terdiri atas 53 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), 29 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 2 sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs), 19 Sekolah Menengah Atas (SMA), 3 sekolah Madrasah Aliyah (MA) dan 7 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari 24 provinsi dan 75 kabupaten/kota.
Seleksi Adiwiyata dilakukan berjenjang dan meliputi empat komponen penilaian, yaitu kebijakan sekolah/madrasah, kurikulum, kegiatan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana dan prasarana. Menurut Helmi, revitalisasi program adiwiyata terus dilakukan dengan merevisi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Konsep revisi peraturan tersebut saat ini menunggu pengesahan Menteri LHK.
Helmi juga berharap, dengan revisi tersebut, diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kontribusi sekolah adiwiyata terhadap peningkatan kualitas lingkungan serta mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan. Terdapat perbedaan dengan peraturan sebelumnya, terutama dalam proses penilaian. Mulai tahun 2018, penilaian adiwiyata akan menggunakan sistem daring. Hal tersebut untuk mendukung kebijakan pelaksanaan sistem pemerintahan melalui e-goverment.
“Dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup penyerahan penghargaan adiwiyata diadakan juga Kemah Generasi Lingkungan untuk konservasi yang diikuti 250 orang siswa SMA serta 250 orang siswa SD dan SMP,” jelas Helmi.