Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memberikan penghargaan Adiwiyata kepada 706 sekolah di Indonesia pada Tahun 2016. Rincian penghargaan tersebut adalah 566 sekolah memperoleh adiwiyata nasional dan 140 sekolah adiwiyata mandiri.
Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan, KLHK, Cicilia Sulastri, mengatakan adiwiyata merupakan salah satu program untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dengan program Adiwiyata, akan tercipta warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Program adiwiyata ini mulai dilaksanakan pada tahun 2006, yang diawali dengan tahap ujicoba pada 10 model sekolah adiwiyata khusus di pulau Jawa. Pada Tahun 2007, program ini mulai diberlakukan secara nasional di seluruh Indonesia.
“Program adiwiyata merupakan wujud perhatian dan penghargaan pemerintah kepada sekolah yang dinilai berhasil mendidik siswa menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap lingkungan” ujar Cicilia di Serpong, Selasa (12/04).
Seleksi pemberian penghargaan Adiwiyata ini dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai pusat, melalui proses seleksi administrasi, penilaian dokumen dan verifikasi lapangan, serta melibatkan berbagai pihak.
Kriteria penilaian adiwiyata harus memenuhi empat komponen, yaitu kebijakan sekolah/madrasah, kurikulum, kegiatan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana dan prasarana, yang kesemuanya harus berwawasan lingkungan hidup.
Rincian 566 sekolah adiwiyata nasional terdiri atas 221 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), 199 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), 113 Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) dan 33 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan/atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang berasal dari 31 provinsi, 188 kabupaten/kota.
Sekolah adiwiyata mandiri merupakan sekolah yang telah meraih adiwiyata nasional pada tahun sebelumnya dan berhasil membina minimal 10 sekolah sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/kota. 140 sekolah berpredikat adiwiyata mandiri tersebar di 24 provinsi dan 79 kabupaten/kota.
Pada tahun 2017 ini, penghargaan adiwiyata juga akan diberikan kepada sekitar 500 sekolah di Indonesi, dan sampai saat ini sedang dilakukan seleksi administrasi untuk penghargaan adiwiyata mandiri.
Menurut Cicilia, revitalisasi program adiwiyata terus dilakukan dengan merevisi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Draft revisi peraturan tersebut telah memasuki tahap akhir sebelum disahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Terdapat perbedaan dengan peraturan sebelumnya, terutama dalam proses penilaian. Mulai tahun 2018, penilaian adiwiyata akan menggunakan sistem online. Hal tersebut untuk mendukung kebijakan pelaksanaan sistem pemerintahan melalui e-goverment”, lanjut Cicilia.
Dengan proses perbaikan tersebut, diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas dan kontribusi sekolah adiwiyata terhadap peningkatan kualitas lingkungan serta mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan, tutup Cicilia. (Reporter : Agus Budhi)