“Mengembangkan AREN sama dengan mengembangkan MUTIARA” “Jangan takut gagal, karena kegagalan 1000 kali menghasilkan 1000 pengalaman”
kalimat sarat makna dan penuh motivasi tersebut diucapkan oleh Pak ANWAR, saat menjadi narasumber dalam kegiatan “Temu Teknis Kewirausahaan Komoditas Aren bagi Penyuluh Kehutanan PNS regional Sumatera” yang dilaksanakan secara online tanggal 22-26 Maret 2021. Pak Anwar selaku Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mitra Mandala, Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten sudah berpengalaman puluhan tahun mengembangkan usaha aren, mulai dari hulu sampai dengan hilir. Pengalamannya menjadikan Pak Anwar sebagai narasumber yang mampu menggugah 50 orang Penyuluh Kehutanan PNS dari 9 provinsi dan 6 UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Sumatera untuk serius menyimak dan bertanya lebih banyak tentang aren.
KTH Mitra Mandala, yang telah ditetapkan sebagai Lembaga Pelatihan dan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS) atau Wanawiyata Widyakarya pada tahun 2016, sangat mumpuni sebagai role model dalam pelatihan dan pemagangan bagi KTH atau masyarakat umum dalam hal budidaya, pengolahan dan pemasaran produk aren. Gula Aren Hariang, produk KTH Mitra Mandala ini telah berhasil menembus pasar internasional karena telah memiliki sertifikat pangan organik, baik sertifikat nasional dan internasional. Gula aren Hariang sudah diekspor ke Amerika, Eropa, dan beberapa negara di Asia melalui eksportir dan ekspor sendiri gula aren jahe merah ke Korea Selatan sebanyak 400-600 kg/bulan. Produksi gula aren dari kelompok ini mencapai mencapai 20 ton/bulan, dengan penghasilan per bulan 35-55 juta
Pak Anwar dan Kang Buhori tidak sungkan-sungkan membagikan “semua” pengetahuan dan pengalaman praktis dalam menekuni usaha gula aren. Tips dan trik pengolahan nira menjadi gula aren dan gula semut organik, maupun pemasaran bahkan mengurus perizinan dan sertifikat organic. Setiap pertanyaan dijawab dengan lugas oleh Pak Anwar dan tim. Di samping itu dalam kesempatan yang sama Pak Hendrik Adrian Ngala dari KTH/LP2UKS Mahwo wo ondo, Tomohon Sulawesi Utara juga ikut membagikan pengalaman di daerahnya dalam budidaya aren. KTH Mahwo wo ondo juga telah memiliki sertifikat sumber benih aren yang sudah teregistrasi.
Paparan materi terkait akses pemasaran dan perizinan yang disampaikan oleh Kang Buhori mampu membuat para peserta berdecak kagum. Bagaimana tidak, kang buhori mampu menjelaskan materi terkait pemasaran dan perizinan komoditas aren ini secara detail dan rinci. Bagaimana strategi marketing yang diterapkan oleh mitra mandala dalam menembus pasar nasional dan internasional mampu dipaparkan secara jelas dan lugas. Beliau menegaskan bagaimana tips dan trik produk kelompok bisa diterima oleh market yang dituju. Kelompok harus memiliki perencanaan terkait pemasaran, bagaimana kelompok harus menentukan market yang harus mereka tuju, sehingga produk yang dihasilkan mampu menyesuaikan dengan target market yang ingin dicapai sesuai dengan perencanaan yang disusun. Kerjasama tim, kesabaran dalam menjalankan target rencana pemasaran, sistem pemasaran dan bagaimana kiat menjaring buyer merupakan hal-hal yang penting yang disampaikan kang bustomi agar bisa menjadi motivasi bagi para peserta yang merupakan penyuluh kehutanan dalam melakukan pendampingan di kelompok. “Usaha tidak akan memungkiri hasil” ucap kang Buhori mengakhiri sesi paparannya.
Selain materi teknis terkait aren, Penyuluh Kehutanan juga ditingkatkan kemampuannya dalam mengembangkan akses permodalan, pembukuan keuangan KTH dan keterampilan berkomunikasi bisnis. Temu Teknis Kewirausahaan Aren merupakan salah satu upaya yang dikembangkan oleh Pusat Penyuluhan, BP2SDM untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas Penyuluh Kehutanan dalam mendampingi Kelompok Tani Hutan, khususnya dalam mengembangkan kelola usaha. Komoditas aren dipilih karena termasuk komoditas unggulan yang dikelola oleh KTH dampingan Penyuluh Kehutanan.
Pembelajaran praktis dari pengalaman Petani Sukses menjadi salah satu metode penyuluhan yang dikembangkan oleh Pusat Penyuluhan, BP2SDM sejak tahun lalu. Temu Teknis Kewirausahaan Komoditas Unggulan KTH, yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran e learning (Learning Management System) yang dikelola oleh Pusat Diklat SDM LHK ini dinilai sangat baik oleh sebagian besar
peserta. “Kondisi pandemic covid-19 hendaknya menjadi momentum bagi penyuluh kehutanan untuk beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dalam menjalankan panggilan tugas”, demikian pesan penutup Kepala Pusat Penyuluhan dalam Sambutan Pembukaan kegiatan Temu Teknis Kewirausahaan Komoditas Aren.
Semoga manfaat Temu Teknis ini tidak hanya dirasakan oleh peserta, tetapi dapat diterapkan dan memberikan dampak positif bagi pendampingan KTH binaan menuju masyarakat sejahtera, hutan dan lingkungan lestari.
Bila ingin membuat garis, Jangan lupa memakai mistar.
Jika ingin mendapat ilmu aren yang praktis.
Di Temu Teknis online lah tempat kita belajar
(Ira Suriani – KPH Wilayah V, DLHK Aceh)
Buah delima di kebun duren Enak rasanya menyegarkan hati
Belajar serius budidaya aren Dapat hasilnya tinggal nikmati
(Syamsiah – KPH Pesawaran, Lampung)
Buah cempedak buah manggis belinya di pasar jum’at,
Jangan lupa beli tisu
Peserta dan narasumber TTO memang hebat,
Siap bekerja untuk Indonesia maju
(Oky Pramudya – KPH , Jambi)