Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kembali menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas SDM dalam rangka mencapai tujuan pembangunan khususnya bidang lingkungan hidup dan kehutanan (untuk program Perhutanan Sosial dan Pengelolaan Sampah) secara online. Kegiatan ini merupakan kolaborasi 3 program di Kementerian LHK yaitu Program Perhutanan Sosial yang diampu oleh Direktorat Jenderal PSKL, Program Pengelolaan Sampah oleh Direktorat Jenderal PSLB3 dan Program Peningkatan Kapasitas SDM oleh BP2SDM. Penyelenggaraan pelatihan ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi keluarga-keluarga, terutama yang kehilangan penghasilan atau pekerjaan pada masa pandemi covid-19.

Dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan Peningkatan Kapasitas Petani dan Pendamping Perhutanan Sosial Pada Pola Padat karya dan Pelatihan Pengelolaan sampah di Bank Sampah secara Elektronik/E-Learning pada tanggal 23 Februari 2021, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM menegaskan manfaat pelaksanaan pelatihan menggunakan pola padat karya dan e-learning. “Kolaborasi antara e-learning dan pola padat karya adalah salah satu upaya untuk tetap meningkatkan pengetahuan dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi covid 19 ini” ujar Helmi. Hal senada pun diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. “Dengan adanya pelatihan program padat karya, masyarakat akan mendapatkan manfaat secara langsung sehingga membantu perputaran uang di tingkat tapak dan tujuan pelatihan dapat dicapai” ungkap Bambang Supriyanto.

Salah satu komitmen Kementerian LHK dalam hal pengelolaan sampah adalah dapat mengelola sampah terpilah menjadi bahan baku daur ulang. “Pelatihan Pengelolaan Sampah di Bank Sampah merupakan wujud nyata dari pelaksanaan komitmen tersebut” ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3. Di samping itu, pelatihan ini juga diselenggarakan dalam rangka mendukung peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari lalu. “Melalui prinsip reduce, reuse dan recycle atau 3R, sampah rumah menjadi alternatif yang benilai ekonomi yang tidak hanya menjanjikan secara finansial, tetapi juga utamanya bagi lingkungan kita” tambah Vivien. Jumlah peserta yang mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petani dan Pendamping Perhutanan Sosial Pada Pola Padat karya dan Pelatihan Pengelolaan sampah di Bank Sampah ditargetkan sebanyak 7.200 orang peserta sampai dengan akhir April 2021. Keseluruhan peserta pelatihan dengan pola padat karya akan mendapatkan uang saku, transport dan uang pulsa yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Pada akhirnya, Helmi mengingatkan bahwa pencapaian kualitas hasil pelatihan membutuhkan sinergi positif dari 3 pilar utama pelatihan yaitu peserta, pengajar/tutor, dan panitia penyelenggara. “Oleh karena itu kerjasama yang baik dari ketiganya perlu terus dibina dan ditingkatkan” pungkasnya.