Peresmian Kegiatan Bakti Rimbawan Tahun 2015

Dalam mendukung upaya percepatan dan perbaikan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan dibutuhkan ketersediaan SDM lingkungan hidup d

an kehutanan yang cukup dan kualitas yang memadai. Unsur SDM merupakan pilar tak tergantikan dalam menopang keberhasilan penyelenggaraan pembangunan diberbagai bidang termasuk lingkungan hidup dan kehutanan.

Seiring kebijakan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan Tahun 2015 – 2019 yang salah satunya difokuskan untuk lebih mengoptimalkan kinerja pengelolaan hutan di tingkat tapak melalui pembangunan unit – unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan cq. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM melakukan upaya terobosan guna memenuhi kebutuhan SDM pengelola KPH melalui kegiatan Bakti Rimbawan. Kegiatan Bakti

Rimbawan sendiri merupakan pengembangan dari kegiatan Bakti Sarjana Kehutanan (BASARHUT) Tahun 2013/2014.

Setelah melalui proses seleksi, pada Tahun 2015 ini telah direkrut sebanyak 822 tenaga Bakti Rimbawan yang nantinya akan ditempatkan di 146 instansi, yang terdiri dari KPH Seluruh Indonesia, Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) serta Balai Diklat Kehutanan, terhitung mulai tanggal 1 Maret 2014 dengan masa penugasan selama 2 (dua) tahun.

“Unsur SDM merupakan pilar penting untuk menopang kemajuan suatu bangsa, karena bangsa yang memiliki kualitas SDM, berpeluang besar memenangkan persaingan global” demikian disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, pada Acara Peresmian Program Bakti Rimbawan Tahun 2015 yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Acara peresmian tersebut dimaksudkan untuk memberikan dorongan moril sekaligus memompa motivasi bagi para tenaga Bakti Rimbawan sehingga siap untuk diterjunkan di lapangan. Para tenaga Bakti Rimbawan nantinya akan dilibatkan secara langsung sebagai tenaga pendamping kegiatan pembangunan kehutanan di tingkat tapak.

Menteri LHK kemudian berpesan kepada para tenaga Bakti Rimbawan “manfaatkan segala pembelajaran di lapangan dan teruslah berproses menjadi rimbawan yang kompeten, bersih dan melayani untuk masa depan lingkungan hidup dan kehutanan yang lebih baik”.

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo. Komisi IV merupakan unit kerja dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi masalah pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.

Edhy Prabowo menegaskan bahwa pentingnya menjaga hutan untuk kelangsungan hidup manusia Indonesia, karena hutan adalah aset strategis dan besar dari suatu negara. “Kami selaku anggota DPR mendukung penuh program yang bertujuan menjaga hutan kita ini,” kata Edhy Prabowo di sela-sela pidato.

Ia juga mengungkapkan, tidak banyak generasi muda yang mau turun langsung untuk menjaga dan melestarikan hutan.
“Pekerjaan Bakti Rimbawan jauh lebih berat dari tentara. Namun, hal ini terasa tidak berat kalau kalian semangat,” tambahnya.

Edhy Prabowo mengharapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat berbicara lebih berani untuk menjaga hutan Indonesia. Dengan begitu, lanjut dia, mungkin anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjaga dan melestarikan hutan bisa ditingkatkan.

Melalui Kegiatan Bakti Rimbawan Tahun 2015 ini diharapkan memberikan sumbang sih nyata dalam upaya meningkatkan keberhasilan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan sampai di tingkat lapangan. Hal ini mengingat bahwa “pemenuhan kebutuhan SDM yang berkualitas (Kompeten, Bersih dan Melayani) merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan”.